Saturday 24 October 2015

Dimana Air Sungai Dan Hutan Tropis Indonesia - ku Bersembunyi? Mungkinkah Sudah Di Buku Sejarah

Aliran sungai Nglirip Kabupaten Tuban Jawa Timur
Akhir pekan piknik tipis - tipis lah kita maenan disungai, sambil mengenang masa kecil di ngawi yang dulu air sungainya jernih dan mengalir sepanjang tahun tak mengenal musim. air dari dalam tanah disekitar aliran sungai sangat bersih jernih dan diminum petani atau para pemancing. sungai menjadi lahan bermain menyenangkan bagi anak desa, belajar berenang secara otodidak bahkan ada beberapa kali ada anak yang tenggelam dan meninggal. hutan jati disekitar sungai lebat layaknya taman nasional yang menyenangkan untuk dijelajahi. tentu dilakukan tanpa sepengatahuan orang tua. seandainya masa itu kamera sudah sebegitu gampangnya dipunya seperti sekarang. akan lebih mudah kudeskripsikan.

Menjelang reformasi 1998 seingatku penjarahan besar - besaran terjadi. tidak hanya penduduk desa yang menebang hutan berisi pohon jati yang sangat bernilai dari sisi ekonomi, namun ada penjarah yang tak dikenal juga. seingatku ada beberapa warga yang diamankan oleh polisi dan ditahan satu dua hari dan bahkan ada yang beberapa pekan tidak dipulangkan.


Kini setelah 17 tahun reformasi, hutan di desaku semakin hilang, beberapa tahun silam pohon jati ditanam lagi oleh perhutani dan dijadikan lahan pertanian bersistem tumpangsari jika musim kemarau begini gersangnya menyedihkan. air sungai sudah tak mengalir lagi, alih - alih menjadi taman bermain anak atau lahan menambah protein untuk dipancing ikannya. bahkan air sumur warga saja sudah mengering karena terlalu lama tanah tak diguyur hujan.


Kini setelah 17 tahun reformasi, waktu sudah mengubahku. anak dari sebuah desa dipedalaman hutan ngawi menjadi manusia yang berproses mengerti dunia dari beragam sisinya. kini aku mulai mengerti, tetanggaku yang tertangkap dahulu itu cuma pion yang "biasa" dijadikan tumbal. banyak dibelahan hutan indonesia lainnya penjarahan skala besar juga terjadi hingga kini didalangi oleh "pengusaha hitam" dan manusia bergelar pejabat yang menduduki posisi terhormat dalam pemerintahan.
Ijin penebangan hutan begitu mudahnya diberikan demi tujuan industrialisasi, sebuah cara yang diyakini mampu meningkatkan perekonomian indonesia secara modern menuju negara maju yang dicitakan. bukan hanya ditebang, hutan juga dibakar agar lebih mudah mengalih fungsikan. Jika di jawa hutan berubah jadi pabrik, jalan tol dan perumahan. maka disumatra dan kalimantan, lahan dibakar untuk perkebunan dan tambang.
Apakah penduduk lokal yang menerima keuntungan? saya memang tidak melakukan tinjauan langsung namun bisa dipastikan penduduk lokal justru yang menanggung efek samping berbahaya akibat pembabatan hutan.
Kini asap mengepung puluhan juta saudara kita di pulau sumatra dan kalimanantan, kekeringan menyebar dimana - mana. limbah industri meracuni masyarakat lokal disekitar industri itu berada. namun kita seperti memafhuminya. sudah kodratnya manusia berubah demikian juga dengan alamanya.
Apakah negeri yang berjuluk "Gemah Ripah Lok Jinawi" bernama Indonesia itu hanya akan ada di buku pelajaran sejarah beberapa tahun mendatang? masihkah kita hanya diam dan mengutuk hanya dalam dialog pribadi antara pikiran dan hati kita sendiri? saya mulai gamang.


2 comments:

  1. saya paling suka dengan kata tanya ini
    Apakah negeri yang berjuluk "Gemah Ripah Lok Jinawi" bernama Indonesia itu hanya akan ada di buku pelajaran sejarah beberapa tahun mendatang?
    heheh.. sip sista semoga makin maju blognya ya

    ReplyDelete